Monday, May 23, 2016

Home Away from Home: Settling In


Pindah ke tempat baru membuat perasaan bercampur aduk. Salah satu perasaan yang kami rasakan saat baru tiba di UK adalah overwhelmed. Bayangkan saja, setelah belasan jam di pesawat, sampai di bandara tujuan pun harus alert di bagian imigrasi, membawa barang dengan jumlah yang banyak, harus pula mencari jalan untuk sampai ke tempat tujuan (akomodasi atau rumah tinggal sementara). Tugas adaptasi pun tidak selesai disana. Masih ada banyak hal yang harus diurus hingga akhirnya bisa nyaman dan terbiasa hidup di negeri orang. Saran kami, jangan panik. Tentukanlah prioritas mengenai apa yang akan dilakukan. Ada beberapa hal wajib yang harus dilakukan dalam jangka waktu tertentu setelah kedatangan. Hal ini kami sebut proses settling in. Apa saja aktivitasnya? Berikut ini paparan kami.

source: http://www.johnmason.com



Beradaptasi dengan cuaca
Biasanya perkuliahan di Inggris dimulai pada bulan September, sehingga hampir pasti kebanyakan dari pelajar dan juga yang membawa serta keluarga, akan tiba sekitar akhir Agustus hingga pertengahan September. Pada bulan-bulan tersebut, cuaca di UK berada pada kisaran suhu 15-20 derajat celcius, terkadang hujan, dan cukup berangin. Musim gugur dimulai dan biasanya diikuti dengan penurunan temperatur yang cukup drastis. Nah, sedingin apa sih autumn di sini? Yang pasti hawanya beda dengan negara tropis seperti Indonesia ya, mungkin dinginnya setara ketika kita berada di Puncak Bogor saat malam hari, tetapi seringnya menjadi lebih dingin karena hembusan angin di sini cukup kencang. Oleh karenanya, untuk mempermudah adaptasi terhadap perubahan cuaca, akan lebih baik jika anda menyiapkan outfit yang sesuai. Seperti yang sudah pernah dibahas pada seri ‘persiapan keberangkatan’ di artikel sebelumnya, jaket adalah barang mutlak yang anda perlukan. Tidak harus jaket super tebal sih, tetapi pilihlah jaket tipis/sedang yang berbahan hangat misalnya wool, flanel, atau jaket biasa yang berlapis fleece. Selain itu, persiapkan juga payung dan raincoat, karena hujan terkadang tiba-tiba turun meskipun matahari sedang bersinar terang. Untuk berjaga-jaga, anda juga bisa coba cek dan memantau sendiri perkiraan cuaca di Inggris melalui link berikut: http://www.bbc.co.uk/weather/.
Sebelum tiba di bandara terdekat dengan kota yang kita tuju, usahakan agar kita sudah mencari informasi bagaimana caranya untuk mencapai rumah tinggal kita dari airport, dapat diakses dengan moda transportasi apa dan berapa kisaran biayanya. Dengan begitu, setidaknya anda dapat mempersiapkan apa atau berapa uang yang dibutuhkan misalnya untuk naik kereta, bus, dan bahkan taxi. Akan lebih baik lagi, jika anda dapat meminta bantuan teman Indonesia untuk menjemput anda di bandara atau stasiun terdekat.


Beberapa hari pertama setelah kedatangan
Selanjutnya, karena berada di tempat yang baru, sebaiknya kita mulai dengan mengenal lingkungan sekitar tempat tinggal kita (dengan asumsi sudah memiliki rumah tinggal). Misalnya mengetahui lokasi supermarket atau pasar terdekat, tempat membeli makan, sekolah terdekat (untuk yang membawa anak), ATM atau bank terdekat, akses transportasi sekitar rumah, dan juga mencari tahu akses ternyaman untuk pergi ke kampus tempat pasangan kita bersekolah. Biasanya, orang Indonesia yang sudah lebih dulu tinggal disini akan bersedia membantu untuk menjadi ‘guide’ dalam pengenalan lingkungan tempat tinggal kita.
Selain pengenalan lingkungan, sembari unpacking isi koper, kita perlu memikirkan barang apa saja yang urgent masih dibutuhkan untuk survive selama beberapa hari pertama. Apabila belum mendapat akomodasi, maka hal pertama yang dilakukan adalah segera hunting tempat tinggal (sebagaimana sudah dibahas di artikel sebelumnya). Jika sudah ada rumah, mulailah kritis dengan melihat misalnya apakah peralatan dasar memasak dan makan sudah tersedia? Apakah toiletries, sprei, bantal, dan peralatan bedsheet lain sudah ada? Kebanyakan akomodasi yang disewakan memang tidak menyertakan item-item diatas. Namun, kadang-kadang ada juga ‘warisan’ barang yang ditinggalkan penghuni sebelumnya.
Sebagai catatan, bahwa di negara empat musim, rumah-rumahnya memang sudah dilengkapi dengan sistem pemanas ruangan. Akan tetapi untuk penduduk negara tropis seperti kita, meskipun belum memasuki musim dingin dan sekaligus untuk menghemat biaya listrik dan gas, membeli duvet dan electric blanket biasanya menjadi pilihan.
Yang juga tidak kalah pentingnya, jangan lupa untuk memperkirakan apakah persediaan logistik termasuk bumbu dapur sudah cukup? Dari pertanyaan-pertanyaan basic terebut, anda dapat segera membelinya di supermarket atau toko-toko terdekat. Bagi anda yang melanjutkan tempat tinggal orang lain, kentungan yang diperoleh biasanya adalah kita akan mendapat lungsuran atau warisan household stuff dari keluarga yang sebelumnya tinggal di tempat tersebut. Yeay! Hal ini berarti anda dapat menghemat lagi pos pengeluaran untuk settling-in.
Jangan kaget apabila dalam beberapa hari pertama sesampainya di UK, pengeluaran kita terasa sangat besar karena kebanyakan dari kita harus berbelanja barang-barang kebutuhan dasar. Tetapi tidak perlu kawatir, karena tidak setiap bulan kita akan berbelanja sangat banyak. Saran kami, prioritaskan barang-barang yang perlu dibeli dan carilah barang yang tahan lama agar tidak perlu mengganti di pertengahan tahun karena barang tersebut rusak.


Administrasi
Ada 3 hal yang termasuk dalam urusan administrasi yaitu: BRP collection, Lapor Diri, dan Pendaftaran GP

BRP Collection
Sebagai warga’ baru di UK, kita harus memiliki ‘kartu tanda penduduk’ di sini. Untuk pemegang visa UK yang lama, visa tersebut sudah otomatis menjadi bukti sah sebagai warga UK. Akan tetapi untuk pemegang visa baru (sejak tahun 2015) yang masa expired nya terbatas, anda perlu melakukan pengambilan BRP (Biometric Resident Permit). BRP merupakan kartu identitas yang memuat detil data personal dan informasi biometric dari pemohon visa atau ijin tinggal di UK selama lebih dari 6 (enam) bulan. Jadi, kalau anda hanya ikut pasangan ke UK kurang dari 6 bulan, anda tidak memerlukan BRP ini. BRP ini fungsinya mirip dengan KTP dan harus dibawa di saat bepergian terutama jika keluar UK, karena fungsinya yang juga sebagai pengganti visa.
Bagaimana cara memperoleh BRP? Pada saat menerima decision atas permohonan visa sebagai dependant, bersamaan dengan kembalinya paspor, kita akan menerima selembar kertas yang berisi detil informasi tentang BRP collection atau bagaimana cara kita mengambil kartu BRP ini. Ada dua pilihan yaitu di kampus atau di post office yang ditunjuk. Untuk opsi pertama, dapat dilakukan ketika pada saat proses pengajuan visanya, aplikan memilih untuk mengambil BRP nya di universitas. Pada saat pengisian permohonan visa online, aplikan yang biasanya adalah pelajar dapat memasukkan kode universitas sebagai reference tempat pengambilan BRP nya, hal inipun dapat berlaku juga bagi dependant-nya. Pengambilan BRP card di kampus hanya mewajibkan student nya (dalam hal ini pasangan kita) saja yang datang dengan membawa dokumen dependant-nya. Kapankah waktu pengambilan BRP? Biasanya pasangan yang akan berkuliah akan mendapatkan email keterangan pengambilan BRP yang cukup detail, berisi tempat pengambilan, tanggal, dan jam pengambilan BRP.
Tempat lain yang ditunjuk sebagai tempat BRP collection adalah post office. Opsi kedua ini juga umum dilakukan dan biasanya akan ditunjuk branch terdekat dengan alamat rumah tinggal yang sudah di isikan pada formulir pengajuan visa sebelumnya. Anda juga harus memasukkan pilihan jadwal appointment untuk BRP collection ini. Dokumen yang dibutuhkan untuk pengambilannya adalah passport asli dan lembaran decision dari UKVI yang berisi informasi tentang pengambilan BRP. Oh iya, perlu diingat bahwa BRP collection ini harus dilakukan maksimal 1 (satu) bulan setelah kedatangan di UK, dan tahapan ini tidak dipungut biaya.
Just in case UKVI tidak menunjuk lokasi kantor pos terdekat, penting bagi anda untuk mengetahui dimana kantor pos terdekat dengan tempat tinggal anda, sehingga anda bisa memilih tempat tersebut, karena setelah menentukan lokasi pengambilan BRP, disarankan untuk tidak merubahnya. Permohonan perubahan lokasi BRP collection ini memang dimungkinkan tetapi tahapannya akan lebih sulit, selain itu akan ada tambahan biaya (service fee) dan penambahan waktu tunggu lagi sekitar 10 hari.


Lapor Diri
Selain mengurus ‘KTP’ sebagai warga UK, ada hal lain yang masih harus dilakukan karena kita adalah warga negara Indonesia yang sedang tinggal di luar negeri yaitu, lapor diri ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Inggris. Kegiatan lapor diri ini dimaksudkan juga agar pihak KBRI mengetahui keberadaan kita di luar negeri. Untuk kita, selain dapat memudahkan dalam pengurusan hal-hal terkait keimigrasian dan kekonsuleran, lapor diri juga sebagai bentuk berjaga-jaga apabila di kemudian hari terjadi masalah, at least KBRI sudah memiliki data kita dan hopefully dapat memberikan perlindungan dan membantu menyelesaikan persoalan kita di tanah rantau. Manfaat lain adalah kita bisa masuk ke dalam daftar pemilih apabila kita masih berada di luar negeri ketika PEMILU berlangsung di Indonesia. Seperti halnya pengalaman Alif yang saat PEMILU 2014 masih tinggal di Jepang, karena sudah lapor diri ke KBRI, dia tidak kehilangan hak pilihnya karena otomatis sudah masuk ke dalam daftar pemilih. Lapor diri ini dapat dilakukan dengan cara datang langsung ke kantor KBRI London atau juga dapat dilakukan dengan mengirim dokumen melalui pos. Adapun dokumen yang perlu dilampirkan adalah paspor asli, 2 lembar pas foto ukuran 4x6, dan formulir lapor diri yang telah diisi. Jika mengirim dokumen via pos, jangan lupa untuk menyertakan amplop kosong yang sudah tertulis alamat kita beserta prangko untuk balasannya. Formulir lapor diri ini dapat anda unduh dari link berikut: http://www.kbrilondon.org.uk/index.php/lapor
Selain cara di atas, biasanya untuk kota yang jumlah warga Indonesia nya banyak, PPI atau organisasi yang mewakili komunitas warga Indonesia dapat melakukan koordinir dengan mengadakan program lapor diri bersama. Event ini bisa dilakukan dengan pengiriman kolektif via pos ke KBRI atau dapat juga dengan mengundang dan mendatangkan staff konsuler dari KBRI ke kota tempat kita tinggal.


Pendaftaran GP
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah pendaftaran GP (General Practicioners). Istilah apa lagi ini? Puyeng juga ya kebanyakan istilah baru..hehehe..Ya, namanya juga tinggal di tempat baru, beda bahasa pula. Wajar saja kan jika semua istilahnya juga baru pertama kita dengar. Sistem kesehatan di UK mengharuskan setiap warganya untuk mendaftarkan diri di GP ini, agar dapat merasakan manfaat dari NHS. GP sebenarnya mirip seperti puskesmas atau praktek klinik lokal, dimana biasanya untuk bisa ke Rumah Sakit, kita memerlukan rujukan terlebih dahulu di GP yang terdekat dengan lokasi tempat tinggal kita. Untuk mengetahui GP mana yang lokasinya terdekat dengan kita, anda bisa cek di link berikut:

Langkah registrasinya, kita harus datang ke GP terdekat pada jam layanan yang ditentukan dengan membawa passport, visa yang masih berlaku, BRP, dan bukti bahwa kita memang tinggal di alamat rumah tinggal kita (misalnya tagihan listrik, dokumen kontrak rumah yang memuat nama dan alamat rumah). Kemudian kita harus mengisi form pendaftaran dan mengembalikannya kepada petugas. Setelah itu, biasanya petugas akan memasukkan data kita ke dalam list pasien dan memberikan sedikit penjelasan mengenai layanan yang diberikan. Biasanya, dalam beberapa hari, kita akan mendapatkan surat dari NHS yang menunjukkan bahwa kita telah terdaftar dalam NHS dan berhak untuk mendapatkan pelayanan gratis. Gratis? Ya, kecuali biaya menebus resep. Ingat uang IHS yang telah kita bayarkan pada saat pengajuan visa? Ya, inilah bentuk yang kita terima dari pembayaran IHS kita: fasilitas kesehatan gratis.
Mendaftarkan diri dan keluarga ke GP cukup penting, terutama bagi keluarga yang membawa anak karena banyak fasilitas gratis bagi anak, seperti imunisasi, dan lain-lain. Selain itu, kita pasti berharap agar tidak sakit selama di UK. Namun, apabila kita sampai sakit, kita tidak bisa langsung bertemu dokter atau pergi ke Unit Gawat Darurat tanpa memberikan keterangan mengenai GP tempat kita terdaftar. Oleh karena itu, cobalah untuk mendaftar ke GP di minggu-minggu awal kedatangan kita.


Komunikasi
Memberikan kabar kepada keluarga di Indonesia bahwa kita telah tiba di negeri orang dengan selamat adalah hal mendesak yang juga perlu kita lakukan. Caranya bisa melalui internet ataupun telepon. Bagaimana bila di rumah tinggal belum ada sambungan wi-fi internet? Kita bisa menggunakan simcard UK untuk dipasang pada handphone kita. Biasanya, di bandara selepas kita keluar dari section kedatangan, akan ada sales person yang membagi-bagikan SIM card secara gratis. Kita bisa memanfaaatkannya dan kemudian melakukan pembelian pulsanya melalui internet maupun gerai-gerai tertentu yang menjual pulsa. Alternatif lainnya adalah dengan memesan nomor (SIM card) secara online dan gratis, kemudian kita bisa mengisikan pulsanya melalui website resmi provider SIM card tersebut. Dengan begitu komunikasi dengan keluarga baik yang di Indonesia maupun di UK dapat terjalin.
Selain melalui telepon, biasanya kita juga membutuhkan internet untuk mempermudah dan mempermurah biaya komunikasi. Banyak akomodasi yang sudah menyertakan biaya internet di dalam harga sewa. Hal ini cukup memudahkan karena berarti saat kita tiba, maka internet di rumah sudah aktif. Tidak perlu lagi berurusan dengan registrasi pemasangan internet dan lain-lain. Namun, bagi Anda yang akomodasinya belum mencakup internet, ada satu aktivitas tambahan yang harus dilakukan, yaitu memasang internet di rumah. Bagaimana caranya?
Pertama, tentukan dulu provider yang akan Anda gunakan. Setelah itu, Anda bisa datang ke gerai provider tersebut dan berbicara dengan customer service. Mereka akan membantu Anda memilih paket yang cocok dan kadang-kadang juga memberikan promosi harga. Selain biaya bulanan, Anda akan dikenakan biaya pemasangan sekitar 60 GBP. Nah, kadang-kadang provider atau customer service memberikan potongan pada biaya pemasangan ini. Setelah harga disepakati dan aplikasi diajukan, kita akan mendapatkan jadwal kapan engineer akan datang untuk memasang internet di rumah kita. Pada masa-masa peak, sekitar bulan Agustus sampai Oktober, antrian jadwal pemasangan internet bisa sampai 2-4 minggu. Jadi, bersiaplah hidup tanpa internet dalam jangka waktu tersebut dan hanya mengandalkan paket data internet yang ada di smartphone saja.

Semoga penjelasan kami kali ini dapat membantu Anda dalam menghadapi hari-hari pertama di negeri rantau. Ternyata, tidak se-ribet itu, kan? Jika diantara Anda masih ada yang ingin ditanyakan tentang hal-hal terkait settling-in, silakan tinggalkan pertanyaan anda di kolom komen ya..!

Next on: budgeting. Salah satu hal yang cukup bikin deg-degan juga saat memutuskan untuk ikut pasangan sekolah ke luar negeri. Simak artikelnya minggu depan!

No comments:

Post a Comment